Senin, 17 Januari 2011

Pakan Lele
• Teknologi Ternak Lele
Mengetahui jenis-jenis pakan lele adalah hal yang sangat penting dalam usaha ternak lele, seperti pada umumnya, pada pembudidayaan hewan ternak apapun pakan merupakan faktor yang sangat penting, tanpa pemberian pakan yang baik mustahil untuk mewujudkan target produksi yang akan dicapai meskipun benih yang digunakan adalah kualitas super. Pada usaha ternak lele, disamping lokasi/tempat dan kondisi air, pakan merupakan salah satu faktor penunjang utama pertumbuhan dan kesehatan lele. Pakan lele yang baik serta ditunjang dengan tata cara pemberian pakan yang tepat, baik dalam hal waktu maupun penggunaannya, sehingga para peternak lele dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari ikan yang terkenal banyak makan ini. Adapun jenis-jenis pakan lele adalah :
~ Pakan lele yang pertama adalah pelet, pelet merupakan pakan yang biasanya diproduksi oleh pabrik, komposisi pelet olahan pabrik biasanya mengandung ; berbagai macam jenis tepung (terigu, ikan, tulang, daging), bungkil kedelai dan kelapa, mineral, dedak halus, minyak dan berbagai macam vitamin yang diperlukan untuk ikan. Mayarakat pada umumnya mengenal dua jenis pelet, pelet apung dan pelet tenggelam. Seperti namanya, disebut pelet apung karena sifatnya yang mengapung diatas air kolam pada saat ditebar, sementara pelet tenggelam adalah jenis pelet yang langsung akan tenggelam jika ditebar pada kolam. Pabrik yang memproduksi pelet di Indonesia sangat banyak, oleh karena itu sebaiknya para peternak lele harus selektif dalam memilih jenis pelet dan tempat pembeliannya. Pilihlah pelet yang berprotein tinggi, biasanya kandungan protein yang tinggi terdapat dalam pelet apung, sementara pelet tenggelam kisaran proteinnya lebih rendah, oleh sebab itu para peternak lele disegmen pembesaran biasanya hanya memberikan pelet tenggelam pada saat akhir menjelang masa panen.
~ Pakan lele yang kedua adalah pakan tambahan, pakan tambahan digunakan oleh para peternak lele di segmen pembesaran agar lebih dapat menekan biaya produksi. Sesuai namanya, pakan tambahan bersifat sebagai tambahan, tidak baik memberikan pakan tambahan secara berlebihan, Pemberian pakan tambahan yang baik biasanya + sepuluh hari pada saat akan menjelang masa panen. Menurut pengalaman para peternak lele, karena pemberian pakan tambahan ini pada saat pekan terakhir panen, maka yang dikurangi adalah takaran pelet tenggelam. Jenis pakan tambahan untuk pakan lele sangat banyak, tergantung selera dan kemudahan yang bisa dilakukan oleh para peternak lele, misalnya ; ayam tiren, ikan runcah ataupun yang lainnya yang penting memiliki kandungan protein dan gizi yang cukup untuk memaksimalkan pertumbuhan ikan, dengan catatan harus mengolah pakan tambahan dengan baik dan benar serta tetap menjaga kebersihan dan kesehatan pakan agar baik untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan.
~ Pakan lele yang ketiga adalah pakan alami, pakan alami adalah pakan yang dihasilkan oleh alam dan mengandung protein cukup tinggi sehingga sangat baik untuk pertumbuhan ikan lele, jenisnya juga sangat banyak dan beragam seperti ; cacing sutera, biasanya cacing sutera digunakan pada segmen pembenihan, diberikan pada saat benih lele berumur 4 hari s/d 13 hari. Pakan alami lainnya adalah plankton, uget-uget, kutu air atau mikroorganisme lainnya yang bisa tumbuh di dalam kolam, namun pertumbuhannya sangat sedikit, oleh karena itulah dilakukan proses pengomposan pada kolam perawatan benih dan pembesaran agar pertumbuhan mikroorganisme yang menguntungkan bisa lebih banyak, dan sangat disarankan untuk tidak mengganti air kolam sampai pada saat panen, kecuali terjadi hal-hal yang mengharuskan untuk mengganti air kolam.
Keunggulan Lele Sangkuriang
• Informasi Ternak Lele
Para pengusaha ternak lele maupun pebisnis dalam dunia lele kini mulai melirik dan meyakini Keunggulan Lele Sangkuriang. Hasil modifikasi lele dumbo keluaran terbaru ini memang pantas untuk diminati oleh berbagai kalangan karena memang telah terbukti memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan lele dumbo pendahulunya. Keunggulan yang dimiliki antara lain adalah :
~ Lele sangkuriang memiliki hasil produksi yang lebih tinggi, baik pada segmen pembenihan maupun pembesaran, hal ini dapat dilihat dari hasil pemberian pakan sebanyak 1 ton untuk 10.000 ekor benih lele sangkuriang, peternak lele biasanya dapat memanen hasil 1 s/d 1,4 ton lele konsumsi. Sungguh pencapaian yang luar biasa, disamping kualitas pakan yang baik, tentunya kualitas lele sangkuriang yang luar biasa juga menjadi faktor keberhasilan produksi yang lebih tinggi.
~ Masa panen lele sangkuriang lebih cepat, hal ini disebabkan pertumbuhan lele sangkurian terbilang sangat cepat, misalnya saja untuk benih lele berukuran 2/3 cm untuk tumbuh ke ukuran 5/6 cm lele sangkuriang hanya perlu waktu 20 s/d 25 hari. Demikian juga pada segmen pembesaran, para pengusaha ternak lele yang biasa menggunakan bibit 5/6 cm hanya membutuhkan waktu 50 s/d 60 hari sampai pada saat panen, ini jika ternak lele sangkuriang berada pada lokasi yang bersuhu dingin, jika ternak lele berlokasi pada suhu yang lebih panas, masa panen bisa lebih cepat lagi yaitu + 45 hari.
~ Lele sangkuriang memiliki telur lebih banyak dan daya tetas yang lebih hebat, hal ini bisa dibuktikan dengan jumlah telur yang dihasilkan oleh satu ekor induk lele sangkuriang dalam setiap pemijahan berjumlah + 40.000 s/d 60.000 butir dengan kemampuan tetas telur lebih dari 90 %.
~ Lele sangkuriang memiliki daya tahan yang lebih kuat terhadap penyakit, hal ini bisa jadi karena lele sangkuriang telah mengalami proses perbaikan secara genetika yang dilakukan oleh para ahli perikanan, namun bukan berarti kita harus lengah dengan perawatan lele sangkuriang, kita tetap harus menjaga dan waspada kepada setiap bahaya dan penyakit yang mungkin menyerang lele sangkuriang, hanya saja daya tahan yang lebih terhadap penyakit tentunya jadi hal yang lebih menguntungkan untuk para peternak lele.
~ keunggulan cita rasa daging lele sangkuriang telah banyak dibuktikan oleh berbagai kalangan, disamping rasanya yang lebih gurih, lele sangkuriang memiliki tekstur daging yang lebih padat dan minim akan lemak.
~ proses pembudidayaan dan pemeliharaannya terbilang mudah dan sederhana, baik dari segi lokasi, sarana kolam, perawatan air dan perawatan ikan jauh lebih mudah dan sederhana, karena lele sangkuriang juga bisa dibudidayakan dalam lahan yang terbilang sempit, tentunya dengan menggunakan metode dan teknologi yang benar dan memenuhi syarat.
~ Dalam pengadaan benih, kini benih lele sangkuriang sudah mulai mudah didapat, namun harus tetap selektif memilih tempat untuk membeli benih, usahakan membeli benih lele sangkuriang pada tempat-tempat yang sudah terjamin dan bisa dipercaya.
Rasanya masih banyak lagi keunggulan lele sangkuriang yang masih bisa disebutkan. Jadi memang sudah sepantasnya jika banyak kalangan yang bergelut di dunia lele kini mulai beralih kepada lele sangkuriang karena keunggulan lele sangkuriang memang telah banyak dibuktikan belakangan ini.
Pembesaran Lele Sangkuriang
• Teknologi Ternak Lele
by rendra
Seperti usaha ternak lele pada umumnya, pembesaran lele sangkuriang adalah segmen usaha yang mengkhususkan pembesaran lele hingga mencapai ukuran konsumsi. Ukuran lele konsumsi yang sudah banyak dikenal pada masyrakat kita berkisar antara 7 s/d 10 ekor perkilonya. Pada segmen pembesaran lele sangkuriang para peternak lele biasnya menggunakan benih 5/6, 7/8 atau 9/10 cm.
Untuk sekarang ini sudah sangat sulit mendapatkan benih lele sangkuriang berukuran 7/8 & 9/10 cm, karena benih yang baru mencapai ukuran 5/6 cm saja biasanya sudah habis diserbu para pengusaha pembesaran lele sangkuriang, hal ini disebabkan semakin tingginya minat masyarakat terhadap lele sangkuriang.
Ukuran benih yang digunakan sangat berpengaruh pada panen usaha pembesaran lele sangkuriang, semakin besar benih yang digunakan, maka masa panen akan semakin cepat. Benih lele sangkuriang yang ditebar dengan ukuran 5/6 memerlukan waktu 50 s/d 60 hari untuk mencapai masa panen, bahkan masa panen bisa dipercepat lagi dengan lebih sering memberikan pakan setiap harinya, tentunya dengan tata cara dan aturan yang benar.
Hal lain yang sangat penting dalam usaha pembesaran lele sangkuriang adalah pembuatan kolam. Disarankan untuk membuat kolam terpal karena lebih mudah dan memiliki banyak keuntungan. Metode awal yang biasa digunakan untuk para pengusaha ternak lele yang baru memulai disarankan membuat satu kolam berukuran 5 m x 2 m dengan kedalaman 125 cm s/d 130 cm, untuk ukuran kolam seperti ini biasanya menggunakan terpal berukuran 8 m x 5 m = 40 m2, mengingat volume air yang cukup banyak, sebaiknya tanah untuk kolam terpal digali sedalam 60 cm, jangan lupa untuk meratakan, menghaluskan, memadatkan tanah dasar kolam dan membuat kamalir pada dasar kolam. Selain berfungsi untuk menahan tekanan air, kolam yang berada di bawah permukaan tanah juga lebih menguntungkan karena lebih mudah untuk mengontrol ikan lele dalam kolam. Tanah hasil galian kolam digunakan untuk tanggul yang mengelilingi kolam, ketinggian tanggul + 30 s/d 40 cm, lebihkan tinggi kolam dari atas tanggul + 30 s/d 35 cm, sehingga total ketinggian kolam mencapai 125 s/d 130 cm. Dinding kolam bisa dibuat dengan bambu atau menggunakan pasangan batako, tergantung modal yang dimiliki.
Setelah proses pembuatan kolam pembesaran lele sangkuriang selesai langkah selanjutnya adalah mempersiapkan kolam tersebut agar bisa ditebar benih, untuk ukuran kolam 5 m x 2 m atau 10 m2 seperti keterangan di atas dapat menampung benih sebanyak 1000 s/d 1200 ekor, karena kisaran tebar yang ideal untuk lele adalah 100 s/d 120 ekor/m2. Kolam yang sudah tersedia diisi dengan air yang bersih dan memenuhi standart, jangan sampai air tercemar dengan zat-zat yang dapat membahayakan kelangsungan hidup ikan lele, isi air hingga mencapai ketinggian 50 cm. setelah itu wajib melakukan pengomposan menggunakan kotoran kambing yang langsung dari kandangnya. Untuk kolam berukuran 10 m2 memerlukan kotoran kambing sebanyak 15 kg, kotoran kambing tersebut dibagi menjadi dua karung, ikat rapat lalu masukkan kedalam kolam, biarkan karung yang berisi kotoran kambing tersebut mengapung ke seluruh penjuru kolam. Setelah itu berikan larutan cairan herbal pada kolam, komposisinya adalah ; cairan herbal sebanyak 4 tutup botol dicampur dengan 2 sendok makan garam dapur dan dilarutkan dalam 5 liter air, setelah cairan tersebut larut, siramkan kedalam kolam, proses pemberian larutan herbal ini hanya dilakukan sekali pada setiap proses persiapan kolam pembesaran lele sangkuriang.
Setelah memasuki hari kedelapan, karung yang berisi kotoran kambing sudah boleh diangkat, injak-injak karung atau dicelup-celupkan sebelum diangkat agar kandungan zat-zat yang berguna untuk kesehatan air kolam dan lele lebih banyak keluar dan menyebar. Kotoran kambing dalam karung yang telah diangkat bisa digunakan untuk memupuk tanaman.
Kualitas benih yang akan ditebar sangat mempengaruhi hasil produksi, maka dari itu pemilihan benih haruslah selektif, usahakan mengambil benih dari tempat-tempat yang sudah terpercaya kredibilitasnya sebagai pembenih lele sangkuriang. Tebarkan benih sesuai dengan kisaran tebar yang ideal, penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari.
Tata cara pemberian pakan dalam pembesaran lele sangkuriang diberikan 5 s/d 6 kali setiap hari, dengan catatan pemberian pakan harus diberi jarak, + 2 s/d 3 jam, pemberian pakan pertama dimulai pada jam 9 pagi, hindarkan memberi pakan sebelum jam 9 pagi, karena jika terlalu pagi permukaan kolam yang masih tercemar belum terjemur dengan sinar matahari akan bercampur dengan pakan yang kita berikan sehingga akan berakibat buruk pada ikan lele, ingat, mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Jika para pengusaha pembesaran lele sangkuriang ingin menggunakan pelet murni dalam metode pengaturan pakannya maka komposisi yang baik adalah, pelet apung sebanyak 30 % dan pelet tenggelam 70 %, jika ingin diselingi dengan pakan tambahan maka jatah pelet tenggelam yang harus dikurangi. Misalnya jika ingin memberikan pakan tambahan ayam tiren atau ikan runcah atau yang lainnya sebanyak 50 %, maka pemberian pelet tenggelam hanya tinggal 20 % saja, takaran pelet apung tidak boleh dikurangi yaitu 30 %. Sebagai gambaran, jika kita menggunakan pelet adalah ; pelet L1 = 3 kg, pelet PL2 = 5 kg, pelet PL3 = 22 kg dan SNL (pelet tenggelam) = 70 kg jadi total penggunaan pellet adalah 100 % atau 100 kg adalah untuk pemberian pakan benih lele 1000 ekor, jika ingin hasil yang lebih baik lagi silahkan menambah beberapa kilogram jumlah pakan yang diberikan. Dalam pembesaran lele sangkuriang setiap pakan yang diberikan akan berpengaruh pada bertambahnya berat ikan, sehingga tidak ada pakan yang terbuang percuma selama mengikuti aturan pemberian pakan yang benar.
Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya dalam proses pembesaran lele sangkuriang adalah pengaturan ketinggian air, patokan ketinggian air dalam pembesaran lele sangkuriang adalah pakan, seperti kita ketahui sebelumnya, pada tahap awal pengisian air ketinggiannya adalah 50 cm, jika pakan L1 telah habis maka tinggi air harus ditambah 20 cm hingga menjadi 70 cm, lakukan pengisian dengan air baru tanpa pengomposan, penambahan air berikutnya jika pakan PL2 telah habis tambah ketinggian air 20 cm lagi sehingga menjadi 90 cm, ketinggian air tidak ditambah sampai pakan PL3 habis, selanjutnya jika PL3 telah habis baru ketinggian air ditambah lagi 30 cm sehingga menjadi 120 cm, ketinggian air tetap 120 cm sampai pada saat panen.
Estimasi diatas adalah contoh standart, jika memiliki modal yang lebih besar dan telah mengusai teknik dan teknologi pembesaran lele sangkuriang silahkan mencoba pada skala yang lebih besar lagi, selamat mencoba dan sukses selalu untuk semua.

Minggu, 16 Januari 2011

Pembesaran Lele dengan Kolam Terpal
Posted on 28 Desember 2010 by wong ndeso
Peluang bisnis pembesaran lele dengan kolam terpal merupakan ide bisnis yang cukup menarik untuk kita pelajari. Usah pembesaran lele kolam terpal dibedakan menjadi tiga macam, yaitu kolam terpal diatas permukaan tanah (tidak perlu mengggali tanah), kolam terpal dibawah permukaan tanah (menggali tanah), kolam beton yang dilapisi terpal.Kolam terpal dipilih sebagai alternatif untuk peluang bisnis pembesaran lele karena memberikan banyak keuntungan. Usaha ini membutuhkan biaya yang relatif murah dan dinilai lebih praktis, dapat dibuat sendiri karena tidak serumit kolam permanen yang terbuat dari beton. Keuntungan lainnya dari kolam terpal ini yaitu kolam mudah dibongkar pasang, sehingga bisa dipindah tempat jika kondisi cuaca sedang tidak bersahabat. Selain itu kondisi air kolam juga lebih terkontrol kebersihannya.
Proses pembesaran lele menggunakan kolam terpal tidak berbeda dengan kolam permanen.
Berikut langkah – langkah yang harus diperhatikan pada proses pembesaran, setelah kolam terpal telah selesai dibuat :
1. Pemilihan bibit
Lebih baik gunakan bibit lele yang sudah bisa mengkonsumsi pellet F999 (pellet butiran) biasanya bibit umur 2 minggu yang berukuran 7 cm sampai 9 cm, agar lebih mudah perawatannya. Karena bibit yang terlalu kecil, masih mudah mati bila dipindahkan ke lingkungan yang baru. Untuk kolam terpal ukuran 2×3 meter bisa dimasukan bibit lele sebanyak 1000 ekor dengan ketinggian air 30 cm.
2. Pemberian pakan
Pakan utama untuk pembesaran lele adalah pelet (makanan pabrik), untuk umur 2 minggu menggunakan pelet F 999, kemudian menggunakan 781-2 untuk umur setelah 2 minggu hingga 2 bulan, serta 781 untuk umur setelah dua bulan hingga siap panen sekitar umur 3 bulan. Selain pelet, pakan yang dapat digunakan untuk mengurangi pengeluaran yaitu pakan tambahan berupa keong emas yang direbus, dedak halus, ampas rumah tangga, maupun ikan yang telah dihancurkan. Pemberian makan dilakukan sehari 3 kali, untuk malam hari berikan pakan lebih banyak karena pada malam hari nafsu makan lele lebih besar.
3. Pengairan kolam terpal
Untuk pengairan kolam terpal pada awal proses, kolam diisi 30 cm air dan didiamkan selama 1 minggu sebelum dimasukan bibit lele. Penambahan air dilakukan dari mulai 30 cm hingga 80 cm, penambahan secara bertahap sebanyak 15 cm setiap bulannya. Sedangkan untuk pergantian air sampai umur dua bulan sebanyak 2 kali, namun jika sudah terlihat kotor bisa diganti airnya agar tidak menimbulkan penyakit pada lele. Pada saat pergantian air, lakukan penyortiran pula pada lele. Pisahkan lele yang pertumbuhannya lebih cepat, dengan lele yang masih kecil. Hal ini untuk menghindari penuhnya kolam karena sudah banyak yang lebih lebasr, dan menghindari kesempatan lele besar yang memakan lele kecil.
4. Pemanenan
Lele dapat dipanen setelah 3 bulan, biasanya lele yang diminati pasaran yaitu lele ukuran 5 sampai 10 ekor / kg atau sesuai dengan permintaan pasar. Pada kolam terpal, panen lele dapat dilakukan bersamaan dengan proses sortir.


5. Analisa Ekonomi
Dengan asumsi penggunaan 3 kolam terpal dengan ukuran 2 x 3 meter,
dan bibit lele 1000 ekor/kolam.

Modal Awal
3 buah terpal ukuran 2 x 3 meter (@ Rp 150.000,00 x 3) : Rp 450.000,00
Peralatan tiang kolam (bambu, kayu tiang, dan paku) : Rp 300.000,00
Selang air 20 meter : Rp 50.000,00
Ember /baskom besar 3 buah : Rp 30.000,00 +
Total Rp 830.000,00

Biaya Operasional
Bibit lele (@ Rp 350,00 x 3000 ekor) : Rp 1.050.000,00
Pakan : Rp 600.000,00
Biaya transport : Rp 100.000,00
Biaya lain – lain : Rp 50.000,00 +
Total : Rp 1.800.000,00

Omset
Penjualan hasil panen (Rp 11.000,00/kg x 300 kg) = Rp 3.300.000,00

Laba bersih
Rp 3.300.000,00 – Rp 1.800.000,00 = Rp 1.500.000,00

Sabtu, 08 Januari 2011

ASSALAMMUALAIKUM
Baiklah bagi teman” ato bpk-ibuk siapa aj yang mau belajar sedikit tentang cara BUDIDAYA LELE SECARA ALAMI
BERIKUT SEDIKIT PENGETAHUAN & PENGALAMAN SAYA TENTANG ”BUDIDAYA(PEMBIBITAN) LELE SECARA ALAMI”
1. Kita harus menyiapkan kolam(tempat pembudidayaan) minimal kita harus punya 2kolam,lebih banyak kolam lebih baik,jadi kita bisa melakukan proses pembibitan lele lebih banyak. Kolam dengan ukuran sedang kira-kira pj3xlbr3m&tingi70Cm sudah cukup. 1 kolam sebagai tempat indukan dan 1 kolam lagi sebagai tempat anakan lele(bibit).
2. Kalau kolam sudah siap,selanjutnya kita cari(beli indukan lele).kita bisa beli indukan lele di tempat-tempat atau di orang-orang yang membesarkan lele untuk di kosumsi.
#Cara pemilihan indukan lele yang baik.
_pilih indukan yang sehat dan tidak cacat.
_sebaiknya calon indukan sudah berumur 1th atau lebih.
_ganti indukan setelah kita budidayakan selama 3th.

PROSES PEMBIBITAN SECARA ALAMI
Sebenarnya dalam proses pembudidayaan lele ada dua macam yaitu:
_secara alami.
_secara penyuntikan dengan hormon.
Untuk proses perkawinan lele.
1. Bersihkan kolam tempat untuk proses perkawinan lele-setelah itu isi kolam dengan air bersih dengan kedalaman air 25-30Cm.
2. Masukkan ijuk secukupnya ke dalam kolam tsb secukupnya sebagai tempat peletakan telur-telur lele.
3. Kalau semua sudah dilakukan selanjutnya ambil dan pilih indukan lele betina yang sudah adah telur d dalam perutnya dan sehat pilih juga indukan jantan yg sehat.
4. Masukkan 1indukan jantan dan 2indukan betina atau bisa juga 1indukan jantan dan 1indukan betina kedalam kolam yg telah di siapkan tadi.
5. Biarkan selama 1malam-setelah 1malam indukan betina telah mengeluarkan telur.seletah bertelur,ambil kembali semua indukan dan kembalikan ke kolam indukan.
6. Biarkan telur selama 1hari penuh,setelah 1hari telur itu akan menetas.
7. Setelah 1hari menetas angkat ijuk tempat telur lele.
8. Tiga hari setelah bibit lele menetas baru kita bisa mulai memeberi pakan anakan lele tersebut dengan cacing sutra sampai berumur kira-kira 2minggu setelah itu kita bisa memberi makan dengan Pur(pakan buatan pabrik).
9. Setelah kira-kira bibit lele berumur 1bulan kita sudah bisa menjual(memenen) kepada tenkulak untk dibesarkan kembali sampai bisa dikonsumsi,atau kita juga bisa melakukan proses pembesaran sendiri jika mau.


Untuk proses pembesaran

Minggu, 02 Januari 2011


ASSALAMMUALAIKUM
Baiklah bagi teman” ato bpk-ibuk siapa aj yang mau belajar sedikit tentang cara BUDIDAYA LELE SECARA ALAMI
BERIKUT SEDIKIT PENGETAHUAN & PENGALAMAN SAYA TENTANG ”BUDIDAYA(PEMBIBITAN) LELE SECARA ALAMI”
1.    Kita harus menyiapkan kolam(tempat pembudidayaan) minimal kita harus punya 2kolam,lebih banyak kolam lebih baik,jadi kita bisa melakukan proses pembibitan lele lebih banyak. Kolam dengan ukuran sedang kira-kira pj3xlbr3m&tingi70Cm sudah cukup. 1 kolam sebagai tempat indukan dan 1 kolam lagi sebagai tempat anakan lele(bibit).
2.    Kalau kolam sudah siap,selanjutnya kita cari(beli indukan lele).kita bisa beli indukan lele di tempat-tempat atau di orang-orang yang membesarkan lele untuk di kosumsi.
#Cara pemilihan indukan lele yang baik.
_pilih indukan yang sehat dan tidak cacat.
_sebaiknya calon indukan sudah berumur 1th atau lebih.
_ganti indukan setelah kita budidayakan selama 3th.

PROSES PEMBIBITAN SECARA ALAMI
Sebenarnya dalam proses pembudidayaan lele ada dua macam yaitu:
_secara alami.
_secara penyuntikan dengan hormon.
Untuk proses perkawinan lele.
1.      Bersihkan kolam tempat untuk proses perkawinan lele-setelah itu isi kolam dengan air bersih dengan kedalaman air 25-30Cm.
2.      Masukkan ijuk secukupnya ke dalam kolam tsb secukupnya sebagai tempat peletakan telur-telur lele.
3.      Kalau semua sudah dilakukan selanjutnya ambil dan pilih indukan lele betina yang sudah adah telur d dalam perutnya dan sehat pilih juga indukan jantan yg sehat.
4.      Masukkan 1indukan jantan dan 2indukan betina atau bisa juga 1indukan jantan dan 1indukan betina kedalam kolam yg telah di siapkan tadi.
5.      Biarkan selama 1malam-setelah 1malam indukan betina telah mengeluarkan telur.seletah bertelur,ambil kembali semua indukan dan kembalikan ke kolam indukan.
6.      Biarkan telur selama 1hari penuh,setelah 1hari telur itu akan menetas.